SUNAN KALIJAGA |
BAB I
Pendahuluan
Salah
satu wali yang sangat terkenal bagi orang jawa adalah sunan kali jaga.ketenaran
wali ini adalah karena beliau seorang
seorang ulama yang sakti dan derdas .beliau juga seorang negarawan yang “mengasuh” para raja beberapa kerajaan islam
.selaian itu sunan kali jaga juga di
kenal sebagai budayawan yang santun dan seniman wayang yang yang hebat. Bahkan
sebagai orang jawa menganggap sebagai guru agung dan suci di tanah jawi .Ajaran
spiritual Sunan Kalijaga kepada masyarakat jawa di Antaranya adalah kidung
Rumeksa ing Wengi .Kidung ini merupakan sarana dakwah dalam bentuk tembang yang
popular dan menjadi semacam Kidung wingit karena di percaya membawa tuah
seperti mantra sakti,dakwah itu di rangkai menjadi sebuah tembang bernetrum
Dhandang gula dan seolah-olah sampai saat ini “abadi” sepanjang
zaman.Pendekatan kanjeng sunan Kalijaga dalam menyiarkan dakwah islamiyahnya
dengan pendekatan cultural ,sehingga nendapatkan simpati dan empati dari
kalangan yang sangat luas .sacara pelan-pelan kelompok Syariat cultural yang di
wariskan sunan Kalijaga ini membangun basis gerakan di relung-relung pedesaan
dan pegunungan,dari sinilah yimbul momunitas islam Kejawen ,sebuah kelompok social yan berusaha
melaksanakan ajaran agama lebih independen ,terbuka dan toleran .
BAB II
Penbahasan
A.SUNAN KALI JAGA
Sunan Kali jaga lahir abad ke 14 atau
pertengahan abad ke 15.terkenal sebagai seorang wali yang [1]
berjiwa besar ,berpandangan jauh berplkiran tajam ,lntelek ,serta berasal dari
jawa asli .Nama kali jaga berasal darl
rangkaian bahasa arab Qodi Zaka yang berarti pelaksana dan membersihkan.Qodi
Zaka yang kemudian menurut lidah dan ajaran menjadi kali jaka berarti pemimpin
atau pelaksaan yang menegakkan kebersihan atau kesucian,
Sunan kali jaga bernama asli Raden Mas
syahid dan kadang-kadang di juluki Syekh Malay,Ayahnya bernama Raden
Sanur Tumenggung wilatika yang menjadi bupati Tuban,Sedang ibunya bernama Dewi
Nawangrum,daerah Dakwah Sunan Kalijaga tidak terbatas ,bahkan sebagai mubaligh
ia berkeliling dari satu daerah ke daerah lain ,Karena system dakwahnya intelek
dan actual .maka bangsawan dan cendekiawan sangat simpati terhadapnya,demikian
juga lapisan masyarakat awam ,bahkan penguasa.dalam melaksanakan pemerintahan
kesultanan demak bintoro ,Raden fatah Sangat menghargai berbagai nasihat dan
petunjuk Sunan Kali jaga dalam pemerintahkan demak ,di samping sebagai ulama
dan juru dakwah ,Sunan Kali jaga juga penasihat kesultanan Demak bintoro
,Ketika para wali memutuskan untuk mempergunakan pendekatan cultural kepada
masyarakat ,termasuk di antaranya wayangdan gamelan sebagai media dakwah ,maka
orang yang paling berjasa dalam hal ini adalah Sunan Kalijaga ,Atas
jasa-jasanya Raden Fatah Sebagai penguasa ke sultanan Demak Bintoro menghadiahkan
sebidang tanah di sebelan tenggara Demak sebagai Negara perdikan (bebas
pajak).yang di peruntukan bagi ahli waris dan keturunanya sunan kali jaga
B.JASA-JASA SUNAN KALIJAGA
A).Sebagai Da’I (mubaligh)
Beliau di kenal sebagai seorang yang dapat
bergaul dengan segala lapisan
masyarakat,Dari kalangan Bawah sampai kalangan atas,Jika para wali lain
kebanyakan hanya berdakwah di daerahnya saja yaitu mendirikan padepokan atau
pesantren maka sunan kali jaga ini di kenal sebagai mubaligh keliling yang
kondang,Dengan memanfaatkan kesenian rakyat yang ada beliau ahli menabuh
gamelan,pandai menciptakan tembang yang kesemuanya itu di pergunakan untuk
kepentingan Dakwah.Terhadap adat istiadat rakyat beliau tidak langsung
menentang secara tajam yang akhirnya hanya membuat mereka lain dan enggan
mengenal lslam .Beliau dekati rakyat yang msh awam ,yang masih nerpegang pada
adat lama dan di berikanya adat lama itu warna islam,dengan caranya yang luwes
tersebut maka banyaklah orang jawa yang bersedia masuk agama islam.
b).Sebagai ahli seni
Diantara keahlian Sunan
Kalijaga ialah beliau itu kreatif
dalam segala cabang seni di antaranya :[2]
1.Beliaulah yang pertama kali
menciptakan baju taqwa ,baju taqwa ini
akhirnya di sempurnakan oleh Sultan Agung .
2.Sunan Kali jagalah yang
memerinyahkan Ki Padanarang atau sunan
tembayan untuk membuat Bedhug,yaitu semacam drum besar
untuk memanggil orang supaya berkumpul di Masjid . Sesuai dengan
falsaeah Bedhug itu adalah “Deng-deng-deng –isih sedeng(masih muat),yaitu di
dalam masjid masih muat atau cukup untuk shalat berjamaah ,Kenthongan
langgarberbunyi”Thong-thong-kothong(atau masih kosong)
3.)Gong sekaten Adalah ciptaan
Sunan Kalijagayang mempunyai falsafah mengajak orang masuk islam ,yang
mempunyai bunyi jika senua gamelan itu bila di bunyikan bersama akan membentuk
suara kesatuan yang unik yaitu”Nong-ning,nong kono kene pumpung mumpung ,Pul
–pul ,Ndang-ndang –tak ndang ndang-ndang tandan ngur jegur.
C.Membangun Ahlakul karimah
Dalam Berdakwah ,Sunan Kalijaga selalu
mememtingkan aspek ahlakul karimah yang bisa menjadi sauri tauladan bagi
masyarakat umum.Beliau mampu mengadopsi konsep –konsep islam dengan
konsep-konsep kejawen .konsep kejawen adalah elemen dasar yang membentuk
“kosmos” masyarakat jawa.Unsur-unsur kejawen di bangun lewat percampuran antar berbagai elemen yang juga
datang dari luar .islam tidak saja di lihat sebagai unsure yang universal
tetapi juga akomodatif.Sementara kebudayaan local tidak di pandang sebagai
unsure rendah yang harus mengalah kepada islam ,sebab jenius setempat(local
jenius ini juga bisa menolak terhadap unsure-unsur baru .budaya jawa kejawen
memahami kepercayaan pada berbagai macam roh yang tidak kelihatan yang dapat
menimbulkan bahaya seperti kecelakaan atau penyakit apabila mereka di buat
marah atau penganutnya tidak hati hati ,untuk melindungi semua itu ,orang
kejawen memberi sesajen yang biasanya di gunakan mengelakkan kejadian-kejadian
tersebut.
D.Mengamalkan Amar Maruf
Dakwah islamiyah yang di lakukan oleh para
wali khususnya kanjeng Sunan Kalijaga selalu menekankan pada aspek “amar makruf
nahi mungkar” berarti mengajak umat islam untuk selalu menjalankan perintah
ALLAH dan berusaha untuk menjauhi laranganya Namun demikian supaya tidajk
terjadi guncangan Wali Sanga itu terlebih dahulu mmengutamakan kepada aspek
amar makruf,baru kemudian menginjak pada saspek nahi mungkar,sehingga
akomodatif terhadap segala aspirasi yang berkenbang .Salah satu sarana dakwah para wali adalah
menciptakan wayang .menurut Ki Siswoharsoyo,berpendapat dalam bukunya “S
Erat Guna Tjara Agama”,yang
hukumnya mubah adalah gambar-gambarcyang menerangkan pelajaran ,hiasan
runah,gambar hutan,pegunungan hewan dan lain sebagainya ,yang hukumnya makruh
ialah semua gambar yang melangar kesusilaan dan mendorong pada perbuatan
menyeleweng ,seperti gambar telanjang dan lain sebagainya ,yang hukumnya
musrik,yaitu gambar-gambar penyebab adanya pemujaan yang akan menipiskan iman
,Sebab pemujaan norang banyak terhadap wayang Beber waktu ,tidak saja di
selengarakan saji-sajian ,yeyapai sampai beritikad bahwa dengan wayang Beber
itu orang menolak bahaya yang menimpa,Oleh karena itu dengan timbulnya Wayang
Purwa pada zaman Demak ,artinya para wali berhasil memberantas kemusrikan besar
sekali ,walu demikian karena kebijaksanaanya rakyat tidak apa-apa ,para wali
membangun Wayang kulit itu bukan sekedar memberantas kemusrikan saja,tetapi
terutama untuk mengajarkan apakah sebenarnya agam islam itu,kemudian mau
memeluk dan mengamalkannya.[3]
0 komentar:
Posting Komentar